Dulu sahabat dan sekarang bekerja ditempat yang sama namun sahabat tersebut adalah atasan kita. Memang terkesan menyenangkan jika Atasan adalah sahabat kita sendiri. Mungkin bayang-bayang yang ada adalah perlakuan istimewa, gaji besar, atau mungkin posisi yang bagus.
Itu memang keinginan semua orang jika punya atasan yang dulunya sahabat. Tapi apapun yang akan didapat nantinya jika Atasan adalah sahabat kita sendiri, sebaiknya tetap perhatikan hal-hal dibawah ini.
Menyesuaikan
Sebaiknya sesuaikan keadaan dan bisa membedakan antara kerja dan bukan. Seperti misalnya, jaga diri saat ditempat kerja. Jangan sampai mentang-mentang sahabat, Kalian bisa saling mengejek ditempat kerja (bercanda). Tetap hargai dia sebagai atasan dasn jaga wibawanya.
Dan yang pasti, tetap ikuti aturan yang ada di tempat kerja. Meskipun aturan itu sahabat kita sendiri yang membuatnya.
Hasil kerja
Tunjukkan kinerja secara maksimal untuk menghindari gosip teman kerja yang lain. Sehingga mereka tidak akan berpikir yang macam-macam atau merasa iri dengan diri kita. Itu bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan bisa saja mereka tidak menyukai kita. Selain itu, jangan menjelek-jelekan teman kerja yang lain meskipun Kita lebih punya kesempatan untuk melakukan itu.
Jangan ikut campur
Masalah pekerjaan yang tidak sepantasnya bawahan memberi masukan atasan, jangan pernah melanggar hal itu meski kita adalah sahabatnya. Kita bukan penasihat untuk dirinya. Kecuali, dia sendiri yang meminta hal tersebut.
Tidak seenaknya
Dia sahabat kita dan membuat diri sendiri berpikir dia tidak akan sampai hati memarahi kita. Itu memang ada benarnya, tapi jika hal itu berlangsung lama, bisa-bisa hubungan persahabatan Kalian bisa hilang karena masalah pekerjaan. Jadi seperti yang tertulis diatas, tetaplah sadar bahwa dia tetap atasan meskipun sebelumnya adalah seorang sahabat.