Pernah mengalami tentunya pacar gampang marah untuk kesalahan yang Kamu lakukan. Bahkan sering juga hanya karena salah paham akhirnya
pacar marah-marah sama Kamu. Tidak terkecuali ketika Kamu mengeluarkan kata-kata yang menyinggung perasaannya. Padahal niat awalnya tidak ada keinginan untuk menyinggung perasaannya.
Tapi sayangnya pacar yang sudah terlanjur marah-marah, biasanya akan menjadi sebuah kebiasaan. Apa yang Kamu lakukan banyak salahnya dan seperti tidak ada benarnya. Banyak tindakan dan kata yang akhirnya berubah menjadi lebih sensitif. Ada yang tidak sesuai dengan kehendak hatinya sedikit saja, akhirnya bisa menjadi masalah.
Lelah, jujur saja Kamu akan merasakan hal itu. Ingin menyerah tapi masih ada rasa sayang yang kuat. Sehingga seperti apapun perlakuan pacar terhadap Kamu, Kamu memilih untuk tetap bertahan. Kadang mengeluh karena merasa selalu salah adalah sesuatu yang wajar.
Hingga saat ini Kamu hanya bisa berusaha bersabar. Merasa sudah sering introspeksi diri tapi tetap saja tidak terlihat hasilnya. Jadi dari sini sudah terlihat dimana kesalahannya. Tidak selalu Kamu yang salah, tapi kesalahan itu biasanya berasal dari diri pacar Kamu sendiri.
Kesalahannya terdapat pada cara pacar Kamu dalam menanggapi sesuatu. Jika pikirannya negatif, hal baik juga bisa ditanggapi dengan hal yang buruk. Contoh sederhana saja nih, Kamu janjian dan datang terlambat. Kemudian pacar marah-marah karena hal itu. Coba jika cara berpikirnya positif, tentu saja Dia bisa maklum. Mungkin saja dalam perjalanan Kamu berhadapan dengan kemacetan.
Selain itu juga karena kurangnya penghargaan dalam diri pacar Kamu. Jika dia bisa menghargai Kamu, tentu Dia akan bisa memaklumi dengan kesalahan yang sudah Kamu lakukan.
Paling umum tentang salah paham. Jika memang belum terbukti kebenarannya pacar yang berpikir positif tentu akan lebih mudah menerima atau setidaknya meminta penjelasan terlebih dahulu. Sebagai contoh ketika Kamu asyik cuit cuitan sama Orang lain di media sosial, pacar jika memiliki pikiran buruk tentu yang muncul hanya pikiran negatif saja. Dan setelah itu langsung marah-marah. Misalnya dengan kata "Asyik sama satpam itu ya udah lanjutin sana. Ngapain hubungi Aku lagi", atau "Enak yang chatting asyik sama Orang lain. Pacar sendiri diabaikan".
Padahal jika pacar dikuasai pikiran positif, anggapan terhadap hal itu tentu akan berbeda. "Oh, mungkin cuma teman", "wajar saja sih seperti itu, soalnya hidup itu bukan cuma cukup sama pacar saja, masih butuh Orang lain". Atau setidaknya jika tidak seperti itu, bisa tanya baik-baik. "Sayang, Kamu kayaknya asyik sama itu Orang. Siapa sih?". Atau jika masih mengandung penghargaan "Itu siapa sih yank kok kayaknya asyik banget. Gak masalah sih cuma pengen tahu aja. Kalau cuma teman gak masalah kok, yang penting jangan macem-macem ya".
Pada dasarnya pikiran yang sudah dikuasai oleh pikiran negatif, apapun yang diterima bisa menciptakan kesan yang buruk. Orang niat baik bisa dianggap memiliki niat jelek. Niat ingin berbagi cerita bisa dianggap pamer. Niat mau berbuat lebih baik dianggap ada maunya.
Berbeda dengan pikiran positif, seburuk apapun hal yang diterima bisa ditanggapi dengan baik. Niat buruk yang diberikan, kadang bisa menghasilkan tujuan yang baik. Ada Orang beli barang baru dan memakainya, berpikir "baguslah kalau itu Orang sedang bahagia, kasihan hari-harinya dipenuhi dengan kesusahan". Atau ada yang punya niat menipu Dirinya, maka pikirannya "Kasihan Orang ini, kenapa harus jadi penipu hanya untuk melanjutkan hidup".
Jadi jangan terlalu khawatir jika Kamu merasa benar dan yakin memang Kamu selalu melakukan kebenaran. Jika pacar suka marah-marah karena hal yang sepele dan itu jadi masalah hanya karena cara berpikirnya, artinya Kamu adalah orang baik. Lihat saja jika sampai pacar akhirnya bosan dan pergi dari Kamu, pacar baru akan sadar dan menyesal jika suatu saat Dia medapatkan Orang yang jelas-jelas melakukan hal seperti apa yang selama ini Dia pikirkan dari Kamu.