Tidak bisa kita bantah bahwa setelah lama tidak ada kabar tiba-tiba mantan muncul kembali. Saat itu terjadi, ternyata kondisi mantan sudah berubah. Dari penampilan hingga banyak hal lain, sepertinya Dia sudah menjadi sosok yang Kita dambakan. Dari gaya, sikap, hingga termasuk dari kondisi finansial.
Jika saja Kita boleh berpikir realistis, sosok mantan saat ini benar-benar mempesona. Jika saja kondisi saat ini ada pada saat masih bersama Kita, Kita tentu punya alasan untuk mempertahankan Dia.
Belum lagi tidak sedikit teman-teman Kita yang membicarakan Dia. Dia seolah kini jadi idola diantara teman-teman. Tidak munafik ada rasa penyesalan dalam diri Kita meskipun ada sedikit rasa bangga. Tapi jangan terlalu dipikirkan apalagi sampai galau karena perubahan mantan.
Jangan terbuai oleh perubahan mantan saat ini. Apalagi sampai terpengaruh oleh omongan teman-teman tentangnya. Jangan sampai Orang-orang benar-benar menganggap Kita menyesal atas perubahan mantan tersebut. Tentu saja ada alasan kenapa harus seperti itu, berikut alasannya.
1. Jika bersama Kita belum tentu mantan akan berubah
Tidak bisa dipastikan apa yang menjadi penyebab mantan hingga berubah seperti sekarang ini. Sangat mungkin mantan tidak ada inisiatif melakukan perubahan jika tetap bersama Kita. Bahkan justru kondisi bisa semakin buruk atau setidaknya mantan hanya jalan di tempat. Tetap merasa bahwa Kita harus menerima Dia apa adanya, tanpa peduli bahwa "apa adanya" Dia itu tidak baik untuk hubungan jangka panjang. Umumnya seperti itu, terbukti banyaknya Orang yang tidak ada keinginan meningkatkan kualitas diri hanya karena merasa sudah ada yang bisa menerima apa adanya.
Rata-rata Orang merasa aman dan hanya tergerak untuk melakukan perbaikan jika keadaan sudah benar-benar mendesak. Jika selama bersama keadaan tampak normal, merasa tidak perlu untuk jadi lebih baik. Untuk apa kalau begini saja tidak ada masalah dan semuanya baik-baik saja.
2. Bisa saja, perpisahan itu jadi motivasi
Setelah terjadi perpisahan, umumnya Orang merasa rendah diri, sakit hati, kesepian, hingga merasa tidak berguna. Banyak yang jatuh karena perpisahan. Namun pada akhirnya mantan baru sadar bahwa perlu introspeksi diri dan juga perlu melakukan perbaikan diri. Ada keinginan untuk membuktikan bahwa Dirinya bisa menjadi
lebih baik. Bahkan ada keinginan untuk membuat Kita menyesal di kemudian hari karena sudah setuju atau bahkan memutuskan hubungan dengannya. Secara tidak langsung, perpisahan itu menjadi motivasi bagi mantan untuk melakukan perubahan.
3. Mengalami penolakan hingga berulang kali
Selama bersama Kita mantan belum juga sadar dengan kondisi dirinya. Setelah putus dengan kita, mantan masih memiliki pemikiran yang sama. Dia masih berharap akan ada sosok yang bisa menerima Dia apa adanya. Tapi faktanya, Dia tidak mendapatkannya dan mulai bisa berpikir realistis. Hingga akhirnya sadar bahwa sosok Dirinya membuatnya kesulitan untuk menata hubungan cinta.
Dari sini kesadaran itu muncul, otak intelijen Dia mulai aktif. Dia mulai melihat dirinya sendiri, berusaha memperbaiki diri, dan akhirnya memiliki semangat yang kuat untuk menjadi sosok yang lebih baik lagi.
Jadi jangan selalu menyesal jika mantan saat ini memiliki kondisi yang sangat baik. Jangan punya pikiran "Tahu begini lebih baik dulu bertahan saja". Karena jika pemikiran itu benar-benar dilakukan dan diterapkan, belum tentu Dia bisa seperti sekarang ini.
Maka dari itu jangan galau, lebih baik mulai saat ini fokus sama diri Kamu sendiri. Jika Dia bisa maka Kita juga bisa. Yang pasti kita tidak pernah tahu perjuangan mantan untuk itu seperti apa. Jangan hanya melihat hasil tapi juga bayangkan perjuangan berat untuk melaluinya. Dengan penuh semangat, melangkah dan berjuang untuk bisa lebih baik adalah pilihan yang tepat untuk Kita.