Suami kerja di luar Kota atau merantau kemudian tidak pulang hingga berbulan-bulan. Bagi yang sudah terbiasa mengalami hal ini, tentu bukan masalah.
Tapi jika sebelumnya sering pulang kemudian setelah itu jarang pulang hingga berbulan-bulan, tentu akan merasakan perbedaan. Kadang dari pihak istri merasa khawatir meskipun masih sering berkomunikasi.
Biasanya meskipun tanpa mengungkapkan, kemungkinan salah satu alasannya ada dibawah ini.
Alasan suami tidak pulang berbulan-bulan bahkan tahun
1. Sayang dengan ongkos pulang pergi
Sebelumnya sering pulang namun setelah dipikir-pikir, lebih baik ongkos pulang pergi digunakan untuk biaya hidup di perantauan. Bagi kalangan menengah kebawah, alasan ini sering sekali dipakai ketika
jarang pulang. Apalagi jarak yang jauh dari kampung halaman, hitungan matematika ongkos pulang tersebut cukup untuk biaya hidup hingga beberapa hari.
2. Waktu libur yang mepet
Bisa juga waktu libur suami sangat mepet, sehingga tidak ada waktu untuk istirahat dirumah. Jika dipaksakan pulang maka tinggal di Rumah juga hanya sebentar saja. Setelah itu, dituntut untuk balik lagi ke tempat kerjaan. Ini tentu saja sangat melelahkan dan bisa berdampak buruk saat bekerja nanti. Stamina bisa benar-benar terkuras dan kepulangan yang singkat dianggap sia-sia.
3. Target kerjaan yang harus tercapai
Suami sibuk bekerja dan kadang harus lembur untuk menyelesaikan target. Sehingga jika memaksakan diri untuk pulang, akhirnya akan membuat pekerjaan terbengkalai. Jadi tunggu saja waktunya selesai, setelah itu mungkin suami akan lebih santai.
4. Sudah terbiasa hidup di tanah rantau
Karena sudah sering terpisah jarak dengan keluarga, Suami menjadi terbiasa terhadap hal itu. Sehingga baginya jauh dari istri dan anak-anak bukan masalah yang besar. Pikiran untuk pulang kampung, mungkin jika sudah benar-benar merasa rindu terhadap Keluarga.
5. Pekerjaan yang tidak bisa ditinggal
Suami punya pekerjaan dan itu tidak bisa ditinggalkan. Memang bisa libur untuk beberapa hari, tapi jika sampai waktu libur itu dipakai, pekerjaan bisa saja kacau. Ini biasanya dialami oleh suami yang mengisi posisi sebagai atasan atau mandor. Jika tidak dipantau, anak buah bisa membuat pekerjaan jadi berantakan.
6. Sudah betah dengan kehidupan di luar kota
Suami menemukan kenyamanan sendiri saat kerja di luar Kota. Suami mendapatkan nilai tambah yang tidak mungkin didapatkan di kampung halamannya. Ini menyangkut banyak hal, termasuk penghormatan di tempat kerja padahal dikampung halaman tidak banyak orang yang segan terhadapnya.
7. Ingin uang terkumpul lebih dulu
Jadi sebenarnya suami ingin nabung dulu. Ingin uangnya terkumpul dalam jumlah yang ditargetkan. Jika sudah saatnya pulang, mungkin saja suami akan lama tinggal di Rumah. Karena baginya, lebih baik bersakit dahulu
senang pun tak datang, malah mati kemudian baru kemudian bersenang-senang dengan keluarga.
8. Merasa aman
Biasanya sih suami yang yakin punya istri setia, tidak ada pikiran istrinya akan selingkuh, dan paling umum istrinya jelek. Jadi tidak ada rasa takut bagi Suami kalau istrinya akan selingkuh. Jadi Suami sedang benar-benar fokus pada pekerjaannya. Masalah pulang itu nanti-nanti saja yang penting bisa mencari nafkah.
9. Punya selingkuhan
Ini juga bisa menjadi kemungkinannya. Yaitu suami sebenarnya punya wanita simpanan di tanah rantau. Hasrat suami lebih besar untuk tetap tinggal. Sehingga jika tidak ada alasan untuk pulang, suami lebih memilih tetap tinggal karena ada wanita yang menemaninya. Kalau memang ini yang terjadi, sabar saja ya. Yang penting jatah bulanan tetap dikirim.
10. Kondisi yang sebenarnya memprihatinkan
Suami sebenarnya dalam kondisi yang memprihatinkan. Bisa saja sebenarnya Suami berhenti dari pekerjaan sebelumnya dan masih terombang ambing oleh keadaan. Jika pulang tidak membawa hasil apa-apa, tentu saja ada rasa tidak tega terhadap keluarga. Jadi saat itu suami sedang berjuang untuk bisa mendapatkan pekerjaan layak dan kemudian pulang setelah mendapatkan keberhasilan. Jadi bisa saja, uang yang dikirim adalah uang sisa dari pekerjaan sebelumnya. Bahkan tidak sedikit yang rela pinjam hanya untuk kiriman pada keluarga di Rumah.
Apapun kemungkinannya, jika suami masih mengirim uang bulanan, masih pulang untuk melepas rindu, syukuri saja. Selalu berpikir positif, berdoa dan berusaha agar kedepannya bisa terus berkumpul dengan penuh kebahagiaan dan kemudahan. Amin
Baca juga: Suami jarang pulang, 7 hal ini pasti dirasakan wanita muda