• Madjongke.com
  • Kontak
  • Facebook

Madjongke

Bacaan Santai Kehidupan Sehari-hari

  • Beranda
  • Cinta
  • Kehidupan
  • Kesetiaan
  • Wanita/Cewek
  • Cowok/Pria
  • Kendaraan
  • Lainnya
    • Kata-kata
    • Travel
    • Berita
    • Komik
    • Suami
    • Mertua
    • Resep Masakan
    • Anak
    • Kisah nyata
    • Mantan
    • Lain-lain
Beranda » kehidupan » 20 Hal Yang Dirasakan Jika Pernah Minggat Dari Rumah Saat Remaja

20 Hal Yang Dirasakan Jika Pernah Minggat Dari Rumah Saat Remaja

pergi dari rumah

Kalian saat masih remaja pernah ada masalah dengan keluarga kemudian nekad minggat dari rumah. Misalnya karena memiliki keinginan tapi ditentang keras, mendapatkan tekanan dari keluarga, atau mengalami pertengkaran hebat karena suatu masalah yang akhirnya membuat kalian berpikir pendek kemudian memilih minggat pergi dari rumah.

Saat remaja memang mengalami kondisi pemikiran yang belum stabil. Pada masa labil tersebut sering sekali membuat kita berpikir pendek dan menganggap, pergi adalah cara untuk menunjukkan kekecewaan, memberi pelajaran pada keluarga, bahkan sebagai bentuk protes terhadap suatu masalah. Ada perasaan ingin membuat keluarga menyesal karena tidak memihak. Diharapkan keluarga memiliki kekhawatiran dan mau sedikit mengerti dengan perasaan kita. Jika memang pernah melakukan tindakan ini saat remaja, pasti akan mengalami beberapa bahkan semua hal berikut ini.

minggat dari rumah

1. Ada peningkatan masalah keberanian

Kita saat memutuskan untuk pergi dari rumah, keberanian memang meningkat. Jika sebelumnya tidak berani keluar malam, maka saat itu akan menjadi lebih berani. Jika saja tidak punya pengalaman melakukan perjalanan sendiri, maka saat itu akan memiliki keberanian. Atau contoh lain yang menunjukkan bahwa keberanian itu memang terasa meningkat. Rasa takut tetap ada tapi sepertinya tidak begitu berarti karena tertutup oleh kemarahan.

2. Merasa tidak butuh keluarga

Seketika saat memutuskan untuk pergi dari rumah, keluarga terkesan tidak berguna. Merasa bisa hidup sendiri dan tidak butuh peran keluarga dalam menjalani kehidupan. Pikiran pendek itu muncul juga dikarenakan rasa kecewa kepada keluarga sendiri.

3. Membayangkan mengalami kejadian buruk yang membuat keluarga menyesal

Dalam perjalanan, bayangan ketakutan yang dulu pernah dirasakan seketika muncul dan tergambar dalam pikiran. Mulai berandai-andai jika hal itu sampai terjadi tentunya ada rasa puas karena keluarga akan benar-benar menyesali hal tersebut.

4. Punya banyak pilihan alternatif dalam mencari tujuan

Saat punya rencana untuk minggat, kadang belum ada tujuan. Tapi setelah beberapa saat tiba-tiba muncul dalam pikiran tentang tujuan yang akan dicapai. Biasanya, tujuan itu tidak keluar dari jalur yang dilalui setiap harinya. Sosok teman, kerabat jauh, atau bahkan sekedar tempat bisa dijadikan alternatif tujuan.

5. Berharap keluarga akan segera menyadari kesalahan mereka

Seketika saat pergi dari rumah, sudah ada harapan keluarga akan benar-benar menyesal dengan kepergian itu. Berharap keluarga akan merasa benar-benar khawatir dan menyadari bahwa apa yang dilakukan adalah kesalahan besar. Kita tetap punya pemikiran itu meskipun masalah benar atau salah, hanya berdasarkan cara pandang pribadi kita sendiri.

6. Mulai bingung jika uang saku habis

Ada yang membawa uang namun ada juga yang tidak membawa sama sekali. Khusus yang sempat membawa uang saku, biasanya bingung jika mulai menipis dan akhirnya habis. Hingga saat detik detik terakhir, rela melakukan penghematan meskipun merasa tersiksa.

7. Merasa perlu untuk mencari tumpangan

Dalam keadaan kepepet mulai muncul pemikiran untuk mencari tumpangan. Masalah tumpangan sendiri tentu menyesuaikan keadaan. Ada yang memilih mencari tumpangan untuk bisa bantu-bantu sedikit demi mendapatkan upah atau makanan, atau sekedar tumpangan untuk tidur saja.

8. Berpikir cara memberi petunjuk agar ditemukan

Sempat punya pikiran untuk memberi petunjuk agar lebih cepat ditemukan oleh keluarga. Pikiran ini biasanya muncul saat detik-detik terakhir karena tidak tahan dalam pelarian. Apalagi jika merasa sudah lama melakukan pelarian tersebut.

9. Berharap keluarga menghubungi duluan

Jika alat komunikasi masih aktif, ada harapan keluarga segera menghubungi duluan. Permintaan maaf atau permohonan untuk menyuruh pulang. Ada harapan menyenangkan meskipun masih ada rasa kesal jika hal ini akhirnya benar-benar terjadi.

10. Mulai kangen dengan sosok keluarga

Bayangan terhadap suasana hangat dan menyenangkan mulai terbayang. Rasa kangen terhadap sosok keluarga akan dirasakan saat itu. Bahkan saat mengalami ini, bisa membuat kita merasa sedih sendiri. Apalagi ada kedekatan dengan salah satu anggota keluarga.

11. Rela menjual benda kesayangan yang dibawa

Kalau sudah kepepet, barang kesayangan pun bisa dijual. Bahkan jika masih membutuhkan fungsi dari benda tersebut, rela menjual dan dibelikan lagi yang lebih murah untuk mendapatkan uang kembalian. Tidak terpikir suatu saat nanti akan menyesal karena sudah menjual barang tersebut.

12. Mengalami kondisi kekurangan karena terbiasa di rumah yang serba ada

Pada saat itu berlangsung, seperti hidup dalam penderitaan. Merasakan kekurangan karena di rumah semua serba ada. Mau makan tinggal makan, kalau tidak cocok tinggal minta untuk mendapatkan variasi menu. Tapi saat minggat, mau makan puas sangat susah. Kalaupun numpang ada rasa tidak enak jika terlalu banyak makan.

13. Merasa kehilangan kenyamanan tapi tetap merasa gengsi untuk pulang

Sebenarnya sudah merasakan rasa tidak nyaman ketika pergi dari rumah, tapi untuk langsung pulang masih ada rasa gengsi karena sama saja menunjukkan kekalahan. Maka bertahan adalah pilihan pertama, masalah nanti belum terpikir terlalu jauh.

14. Berpikir bahwa keluarga sangat jahat jika tidak ada upaya pencarian

Handphone tidak berbunyi (jika membawa), tidak ada tanda-tanda kehadiran orang tua, atau tidak ada informasi tersampaikan yang menunjukkan ada upaya pencarian. Selama hal itu tidak terjadi kekecewaan terhadap keluarga akan muncul kembali. Merasa bahwa keluarga sangat jahat kepada kita.

15. Minat yang besar untuk membuktikan pada keluarga

Ada minat yang sangat besar untuk membuktikan pada keluarga. Tapi bingung juga dalam menemukan cara pembuktikan tersebut. Ada juga yang bingung, pembuktian itu tentang sesuatu yang belum terpikirkan sama sekali.

16. Berharap ada perubahan baik setelah minggat

Namanya minggat yang ada hanyalah harapan ada perubahan baik jika nanti pulang ke rumah. Sehingga jika punya keinginan, semoga setelah pulang akan dituruti. Atau kalau selama ini terus mendapatkan tekanan, berharap setelah pulang tidak akan terjadi lagi. Merasa butuh keadilan agar keluarga bisa lebih hati-hati menyikapi suatu masalah.

17. Jika memutuskan hidup dijalan, tentunya akan terbayang kenyamanan di kamar yang ditinggalkan

Tidur dalam keadaan dingin, tidak nyaman, bahkan banyak nyamuk. Seketika membayangkan kenyamanan jika tidur dikamar sendiri. Pemikiran seperti ini pasti ada, apalagi jika dikamar ada sarana hiburan lain yang sangat menyenangkan. Membayangkan saat dirumah, dalam jam yang sama sedang melakukan sesuatu yang sekarang tidak bisa dilakukan.

18. Jika mendapatkan tumpangan, ada perasaan tidak enak karena merasa merepotkan

Saat menumpang itu, kadang mengurangi porsi makan. Rela menahan lapar karena ada perasaan tidak enak dengan orang lain. Bahkan meskipun sulit dan diluar kebiasaan, berusaha memberikan bantuan agar bisa lebih diterima saat menumpang.

19. Ada perasaan kaku setelah kembali ke rumah

Perasaan kaku pasti akan dirasakan ketika kembali ke rumah. Komunikasi juga tidak langsung bisa berjalan biasa. Perlu penyesuaian lebih dulu untuk beberapa saat. Itupun jika tidak ada masalah baru dampak atas kepergian kita.

20. Keberanian pun bisa kembali menurun ketika akan bertemu dengan pihak keluarga

Detik-detik kembali menginjakkan kaki di rumah sendiri bisa menjadi momen yang mendebarkan. Apalagi ada sosok yang selama ini ditakuti. Ada rasa khawatir sosok tersebut tidak mengalami perubahan baik, justru semakin menjadi. Tapi demi kenyamanan merasakan kembali kamar tercinta, hal itu harus siap untuk dihadapi.

Orang yang pernah minggat saat remaja pasti pernah merasakan sebagian besar dari hal-hal diatas, hal itu normal dialami. Karena sudah terjadi, hanya bisa diambil sisi positif atas kejadian tersebut. Setelah dewasa pengalaman minggat itu bisa dijadikan bahan cerita agar menjadi pelajaran bagi orang lain dari generasi selanjutnya.
Rohmad Nur Hidayat, الخميس، 14 مارس 2019

Bagikan

#kehidupan #Terbaru
Artikel Terkait
Lebih baru
Lebih lama
الصفحة الرئيسية

10 Terpopuler

  • Cerita Cinta Terlarang Dengan Istri Orang (Nyata)
    ....Suaminya merantau untuk bekerja sehingga kami dengan leluasa menjalin hubungan. Dia begitu baik dan sangat dewasa hingga membuat aku ben...
  • Kisah Cinta Terlarang Om Dan Keponakan (Nyata)
    Kisah ini benar-benar dialami Oleh teman Madjongke.com sendiri. Sebut saja namanya Ida, Ida merupakan Wanita dari Kota A dan punya Paman (ad...
  • 12 Kalimat Pengganti Untuk Tanya 'Sudah Punya Pacar Belum?'
    Dengan teman satu aktivitas saja kadang kamu tidak bisa mengetahui secara pasti dia punya pacar atau tidak, apalagi dengan orang yang belum...
  • 5 Cara Menentukan Nominal Komisi Makelar Mobil, Jika Dia Tidak Menentukan Tarif Pasti
    Tarif suka rela karena makelar memiliki rasa sungkan atau sudah menganggap kita paham nominal yang akan diberikan. Namun kadang kita berpiki...
  • 10 Arti Kata Hmm Dari Wanita Saat Chat, Kamu Yang Mana?
    Penggunaan kata hmm sebenarnya digunakan untuk menunjukkan kondisi sedang berpikir. Seharusnya setelah menggunakan kata itu ada kalimat teru...
  • 5 Alasan Mobil Atau Motor Plat B Bekas Lebih Murah
    Sudah menjadi pemahaman orang daerah bahwa motor atau mobil plat B memiliki harga jual kembali yang lebih murah. Maka banyak sekali orang d...
  • Asal Usul Sejarah Panggilan Om dan Tante, Banyak Yang Salah Kaprah?
    Asal Usul Panggilan Om dan Tante? Lagi cari artikel yang membahas tentang itu yah? Pas banget nih! Artikel kali ini akan membahas secara khu...
  • 20 Kata-kata Sedih Anak Tiri Kurang Kasih Sayang
    Saat awal-awal menjadi anak tiri, oleh orang tua tiri masih terkesan disayangi, diperhatikan, dan seolah menjadi prioritas utama. Tapi seir...
  • 5 Tipe Kenek Pekerja Bangunan (Asisten Tukang), Nomor 4 Bikin Tuan Rumah Untung
    Asisten Tukang bangunan atau biasa disebut Kenek, merupakan profesi pekerja bangunan yang memiliki tugas untuk melayani Tukang bangunan. Seb...
  • Tambal Ban Panggilan 24 Jam Salatiga 6285-8783-080-27 (Motor)
    Tidak perlu mendorong motor untuk mencari bengkel tambal ban di wilayah Salatiga. Kini hadir jasa tambal ban 24 jam untuk Kota Salatiga. ...
Beranda | Tentang | Kontak | Privacy Policy | Syarat Dan Ketentuan | Sitemap
Copyright © 2012-2025 Madjongke - All Rights Reserved
Powered by Blogger