Melihat hubungan orang lain memang terkesan bahagia, ketika kita melihat hubungan sendiri terkesan tidak sesuai apa yang kita harapkan. Hingga memunculkan perumpamaan, andai bisa memiliki hubungan seperti orang lain maka kita akan bahagia. Harapan menjadi lebih banyak yang justru bisa membuat kita semakin terpuruk.
Padahal saat itu kita hanya sebagai pengamat, mereka sebagai pelaku belum tentu merasakan hal yang sama. Kalaupun mereka benar-benar bahagia, mungkin yang salah adalah cara berpikir kita sendiri. Lebih jelasnya, inilah alasan hubungan orang lain terkesan lebih bahagia.
1. Kita hanya fokus pada hal-hal yang menjadi harapan kita
Apa yang mereka miliki, apa yang mereka capai, itulah harapan yang selama ini kita impikan. Kita merasa bisa bahagia jika bisa memiliki atau mencapai hal yang sama seperti mereka. Seolah itu adalah sumber kebahagiaan yang bisa membuat hubungan kita lebih baik. Tapi kita tidak melihat apa yang sudah kita capai dimana mereka belum memilikinya. Bisa saja mereka juga berpikir yang sama terhadap hubungan orang lain.
2. Kita tidak pernah tahu proses hingga perjuangan mendapatkannya
Mereka memiliki hubungan yang bahagia, tapi kita tidak tahu prosesnya dalam mencapai kondisi tersebut. Bisa saja perjuangan mereka sebelumnya sangat berat. Bahkan bisa saja perjuangan untuk mencapai kondisi itu sudah terjadi dan jadi kebiasaan sejak sebelum mereka jadian. Sedangkan kita sendiri, merubah perilaku untuk lebih baik saja sulit.
3. Mereka juga punya masalah, tapi tidak lebay memamerkan di media sosial
Kita benar-benar merasakan ketika punya masalah, bahkan mungkin kita juga suka mengadu di media sosial. Sehingga banyak orang tahu penderitaan yang kita alami. Sedangkan mereka, kita tidak tahu masalah apa saja yang sudah menimpa mereka. Pasti mereka juga punya masalah, hanya saja tidak suka memamerkan di media sosial.
4. Kita pun tidak bisa tahu rasa tidak nyaman yang mereka rasakan
Mereka mungkin terlihat bahagia, tapi dalam hubungan pasti ada rasa tidak nyaman. Kita tidak akan tahu karena mereka sendiri pun tidak akan mengungkapkan pada pasangannya. Sedangkan kita justru menunjukkan rasa tidak nyaman atau rasa tidak puas itu pada pasangan.
5. Karena kita mengukur kebahagiaan berdasarkan kelebihan yang mereka miliki
Mereka memiliki pasangan lebih tampan atau lebih cantik, kita hanya melihat hal itu saja. Sedangkan jika melihat pasangan sendiri, kita merasa pasangan kita sudah biasa saja. Tapi meski biasa saja, pasti punya kelebihan yang tidak dimiliki oleh mereka yang cantik atau tampan. Jadi jika masih menilai orang lain lebih bahagia karena kelebihan yang mereka miliki, mungkin kita belum bisa merasakan kelebihan yang dimiliki oleh pasangan sendiri.
6. Kita hanya membandingkan milik kita dan milik mereka yang sebenarnya tidak pantas disejajarkan
Dua hal yang tidak pantas dibandingkan, justru akan menciptakan kesan tidak terima. Tentunya jika kita membandingkan dengan yang lebih baik. Maka ujung-ujungnya akan kembali seperti nomor sebelumnya, setiap orang memiliki kelebihan masing-masing sesuai kondisinya.
7. Kita tidak melihat kemampuan bersyukur terhadap pasangan yang sudah dimiliki
Mereka mungkin bukan hanya terkesan bahagia tapi benar-benar bahagia. Itu dikarenakan kemampuan bersyukur terhadap pasangan sendiri. Karena bisa bersyukur maka ketulusan muncul yang akhirnya membuat mereka bahagia. Sedangkan kita, masih banyak menuntut dan tidak pandai bersyukur. Akhirnya kita tidak puas dan cenderung menganggap orang lain lebih bahagia.
Kesimpulannya apapun yang kita miliki, kita akan bahagia jika bisa bersyukur. Jika kemampuan bersyukur tidak ada maka seperti apapun yang kita miliki tidak akan pernah memberikan kebahagiaan.