Hutang perorangan baik itu kepada teman, tetangga, atau kerabat, akan terkesan tidak ada batasan waktu jika alasan penundaan membayar bisa diterima. Apalagi jika si pemberi hutang tidak menagihnya. Keadaan ini sering sekali membuat si peminjam merasa santai dan membuat hutang terus molor berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Ketika kalian punya hutang sekedar ratusan ribu atau bahkan cuma puluhan ribu tapi sudah hitungan berbulan-bulan tidak selesai, semakin lama minat untuk membayar tentu semakin lemah. Apalagi jika kebutuhan hidup sendiri dianggap masih cukup sulit untuk terpenuhi.
Saat kemampuan membayar ada, kadang menyayangkan jika segera melunasi hutang tersebut. Terutama jika ada keinginan yang bisa dilaksanakan dengan uang tersebut. Tentunya lebih memilih menggunakan uang tersebut untuk diri sendiri dulu, meskipun sebenarnya uang itu bukan hak milik lagi. Nanti jika bertemu dengan si pemberi pinjaman, mengaku saja sedang tidak punya uang.
Si pemberi pinjaman memang terkesan santai dan tidak kunjung menagih uang yang kalian pinjam, tapi apakah kalian tidak menyadari mereka sudah banyak terbebani pikiran karena hutang kalian. Uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan lain, masih belum juga kalian kembalikan. Beban pikiran itu semakin terasa, terutama jika mereka sedang dalam kondisi kesulitan keuangan. Meskipun kelihatannya baik-baik saja, dalamnya orang belum tentu seperti kesan yang terlihat orang lain.
Apa kalian juga pernah berpikir, si pemberi pinjaman juga punya angsuran BANK bulanan dengan bunga. Dia meminjam dan bekerja keras membayar bunga dan pokok setiap bulan, dan kalian meminjam darinya tanpa bunga juga tanpa keharusan batas waktu.
Padahal kalau kalian niat, sebenarnya membayar hutang itu bisa dilaksanakan segera. Misalnya saja dalam satu hari, kalian menyisihkan uang ribuan saja. Dalam waktu berbulan-bulan tentu sudah terkumpul dan mampu untuk digunakan membayar hutang. Atau kalian mengalahkan satu kebutuhan saja yang tidak penting untuk mengumpulkan uang.
Kalau hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun hutang ratusan ribu apalagi puluhan ribu tidak terbayar, yang salah bukan kondisi kalian tapi niat kalian dalam membayar hutang. Apalagi jika kalian masih mampu beli paket internet, masih mampu jalan-jalan, masih mampu membeli sesuatu dengan cara tunai.
Seharusnya kalian sadar bahwa mereka juga butuh uang. Mereka pernah mempermudah hidup kalian, kenapa sekarang kalian yang mempersulit sendiri. Jangan pernah merasa aman meskipun mereka tampak diam saja. Jika mereka menyimpan kejengkelan pasti mereka akan menceritakan pada orang lain tentang hutang kalian. Niatnya cuma mengungkapkan rasa jengkel tapi akan berakibat malu untuk diri kalian sendiri.
Kalian mau marah, seharusnya kalian tahu diri. Kalian tidak punya hak untuk marah, yang seharusnya marah adalah mereka. Belum lagi adanya kepercayaan jika hutang bisa membuat rejeki kalian semakin seret. Kalian boleh tidak percaya tapi bagaimana jika kepercayaan itu benar?, mungkin selama ini hutang itulah yang membuat hidup kalian terasa sulit.
Maka sebaiknya sisihkan sedikit uang perlahan mulai sekarang, segera selesaikan hutang perorangan yang sudah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun kalian tanggung. Jika orang lain pernah berbuat baik, tidak seharusnya kalian justru mempersulit kebaikan mereka.