Tidak semua orang mampu menghargai profesi orang lain, tidak sedikit yang memandang sebelah mata profesi satpam atau security guard. Meskipun sebenarnya profesi satu ini sangat penting bahkan memiliki resiko yang sangat besar. Terlihat santai bahkan terkesan tidak melakukan apa-apa tapi sebenarnya harus memikul tanggung jawab besar.
Dalam status sosial pun, profesi satpam atau security guard tidak begitu mendapat tempat. Apalagi jika lingkungan pergaulan berada pada kawasan elit, tentunya profesi ini dianggap biasa-biasa saja. Tidak cukup membanggakan untuk mengambil hati calon mertua jika kesan sosial adalah kriteria wajib dalam memilih menantu.
Lantas dengan hal itu, apakah kalian yang memiliki profesi sebagai satpam harus malu?. Tentu saja tidak, seharusnya kalian harus bangga dengan pekerjaan itu. Sebab dalam lingkup pergaulan lain, pekerjaan itu justru dianggap membanggakan.
Bahkan dalam suatu lingkup pergaulan, pekerjaan itu justru dianggap lebih baik daripada yang lain. Terutama jika dalam suatu lingkup pergaulan mayoritas didominasi oleh profesi tanpa ijazah yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Misalnya saja kuli bangunan, buruh tani, pedagang kecil-kecilan seperti saya, atau buruh pemetik buah. Dimana pekerjaan semacam itu tidak mampu memberi kepastian untuk masalah pendapatan. Sedangkan kalian sudah pasti dalam setiap bulan mampu mengatur keuangan dengan hitungan yang jelas.
Berdasarkan 3 tingkatan pelatihan satpam, pelatihan dasar pun bisa memberikan kalian kemampuan yang belum tentu bisa dimiliki oleh mereka dengan profesi lain. Yang bukan hanya bisa dimanfaatkan dalam pekerjaan tapi juga untuk keamanan diri sendiri dan orang lain dalam keadaan darurat meski diluar pekerjaan.
Belum lagi dalam pelatihan tingkatan Manajer Keamanan (Gada Utama), yang bisa membuat kalian memiliki level setingkat manajer, yaitu chief security officer atau manajer keamanan. Tentunya ini akan memberikan masa depan dan pemasukan yang bagus.
Kesimpulan yang didapat, profesi apapun pasti akan ada pihak yang memandang sebelah mata, pasti ada pihak yang meremehkan. Karena pada dasarnya penilaian orang pasti subjektif. Semua tergantung dari kondisi diri sendiri, lingkungan, dan juga pengetahuan orang terkait. Sebaliknya, pasti ada juga yang bangga bahkan punya cita-cita untuk memiliki profesi yang sama meskipun di lain pihak ada yang memandang sebelah mata.
Kalian harus bangga karena yang paling penting pekerjaan itu halal, tidak merugikan orang lain. Yang justru harus malu adalah mereka yang memiliki profesi dengan kedudukan tinggi tapi melakukan bermacam kecurangan bahkan kejahatan untuk keuntungan pribadi meskipun itu merugikan pihak lain.