Dalam pertemanan itu sudah menjadi hal wajar jika saling berbuat kebaikan untuk sesama teman. Istilahnya akan menjadi hutang budi diantara keduanya. Karena hal itupun, akhirnya terjadi tindakan saling memberi kebaikan.
Dan kamu sendiri tentu juga pernah merasakan kebaikan yang sudah dilakukan oleh teman sendiri. Bukan hanya sekali, bahkan ada yang sampai beberapa kali. Kamu tentu akan merasakan tidak ada ketulusan jika akhirnya teman mulai suka mengungkit satu atau semua kebaikan yang pernah dia lakukan.
Dia sering melakukan hal itu seolah tidak ingin kamu lupa terhadap kebaikan yang sudah pernah dia berikan. Seperti ada yang salah dengan diri kamu sendiri sehingga dia terus mengungkit hal itu. Maka daripada penasaran, inilah alasan yang biasanya dilakukan teman jika mengungkit kebaikan yang pernah dilakukan padamu.
1. Karena dia sudah mengharapkan sesuatu sejak awal
Bisa saja sejak awal dia tidak tulus dalam berteman. Dia memang berusaha akrab karena mengharapkan sesuatu dari kamu. Proyek, bantuan, atau apa saja yang bisa memberikan keuntungan baginya. Segala kebaikan dilakukan untuk mendapatkan simpati kamu. Dia yakin ketika kamu sudah mendapatkan semua kebaikan yang dia lakukan, kamu akan memberikan apa yang dia mau. Tapi karena kamu tidak berpikir sampai sejauh itu, kamu tidak tahu dengan apa yang dia harapkan sebenarnya. Karena sudah merasa banyak berbuat kebaikan, dia tidak ingin terlalu banyak melakukannya lagi. Dia hanya perlu mengungkit dengan harapan kamu bisa peka dengan apa yang dia inginkan.
2. Dia ingin membuat kamu sadar bahwa sikap kamu mulai tidak bersahabat dan melupakannya
Karena ada masalah, perubahan cara berpikir, adanya aktivitas baru, teman baru, dan lain sebagainya akhirnya membuat kamu dianggap berubah. Sikap kamu akhir-akhir ini terkesan tidak lagi perlu untuk menghabiskan waktu dengannya. Dia membaca hal itu tapi tidak berharap dilupakan. Dia berusaha mengingatkan untuk mendapatkan lagi tempat seperti semula.
3. Dia ingin tetap mendapat penghargaan dalam pertemanan
Ketika kamu sudah mulai mengabaikan dia, atau bahkan mungkin merendahkan dia meski niatnya bercanda, hal itu ternyata tidak membuatnya senang. Dia ingin kamu lebih menghargai dengan mengingatkan kebaikannya. Tentunya dia ingin sikap kamu bisa lebih menghargai dia seperti ketika belum lama merasakan kebaikan darinya.
4. Dia ingin kamu melakukan hal sama seperti yang pernah dia lakukan
Ibaratnya balas budi. Seperti arisan yang saling menerima secara bergantian dalam bentuk nyata. Dia inginkan hal itu dan seolah punya hitungan sendiri dalam melakukan kebaikan. Dia berharap kamu bisa melakukan hal sama seperti yang pernah dia lakukan.
5. Ada kejengkelan karena suatu kesalahan yang membuat kamu dianggap sudah membalas kebaikan dengan keburukan
Entah sengaja atau tidak, kamu pernah melakukan sesuatu yang merugikan atau membuatnya merasa jengkel. Dia menghubungkan kebaikan yang pernah dilakukan, dengan tindakan buruk kamu kepadanya. Seolah-olah air susu dibalas dengan air tuba. Dia sudah baik sama kamu, tapi kamu dianggap jahat sama dia.
6. Dia mulai berpikir untung rugi dalam berteman
Pikiran orang kapan saja bisa berubah. Mungkin dulu dia begitu baik ketika keadaan memang mendukung. Saat kondisi sulit atau mungkin karena pengaruh pasangan, dia mengalami perubahan cara berpikir. Dia mulai menghitung untung rugi berteman denganmu. Kamu tidak bisa menyalahkan karena hal ini berhubungan dengan keadaan dan cara berpikir yang berubah.
7. Mulai muncul rasa iri
Kalau rasa iri sudah menguasai hati, penyakit hati lain pun bisa menyusul. Misalnya kamu jauh lebih sukses dari dia, sedangkan dia tetap jalan ditempat. Dalam kesuksesan itu, kamu harus fokus bertahan dan tidak ada waktu terlalu banyak untuknya. Akhirnya muncul rasa iri yang membuatnya terus mengungkit kebaikannya dulu. Itu hanya ekspresi atas rasa iri yang sudah dia rasakan. Bisa begitu karena tidak ada cara lain untuk melampiaskannya.
8. Kecewa karena kamu tidak lagi mau mendengar nasehat darinya
Kamu dianggap sudah keluar jalur, dia berusaha memberikan nasehat agar kamu tetap dijalan yang lurus. Sayangnya kamu membantah, melawan, bahkan menyatakan bahwa dia tidak berhak mengatur hidup kamu. Dia tentu marah, dan berusaha mengungkit kebaikan yang pernah kamu lakukan. Tujuannya agar kamu bisa lebih sadar diri dan mau mendengarkan nasehat yang dia berikan.