Dalam hubungan percintaan, berdebat itu sebenarnya hal yang wajar. Bahkan tidak jarang pada akhirnya menciptakan pertengkaran. Masing-masing memberikan argumen sesuai tujuan dan pemikiran sendiri. Kondisi ini biasanya sering terjadi saat keduanya terlibat salah paham dan masing-masing tidak bisa sepaham atau satu pemikiran.
Biasanya saat pasangan kekasih berdebat, setiap Orang memiliki tujuan yang berbeda. Pada beberapa tujuan, terlihat dari cara menyampaikan kalimat. Pada umumnya, inilah tujuan sebenarnya ketika kekasih memilih untuk berdebat.
1. Mempertahankan keyakinan
Ada yang berdebat untuk mempertahankan keyakinan. Jadi apapun dasarnya jika diyakini sebagai suatu kebenaran, maka kekasih bisa memberikan argumen sesuai dengan pemikirannya. Apa yang dianggap benar, akan digunakan untuk "menyerang" pasangan. Tujuannya agar pasangan bisa memahami dan akhirnya ikut sepaham dengan keyakinan yang dimiliki. Perdebatan karena hal ini, tidak hanya dilakukan oleh pasangan kekasih. Pada individu tertentu bahkan kelompok, sering juga melakukan perdebatan seperti ini.
2. Mempertahankan kebenaran
Mempertahankan kebenaran saat
berdebat dengan pasangan, apa yang disampaikan memang sesuai fakta dan sering disertai dengan bukti yang jelas. Kadang saksi ahli hingga penguat alibi dari seseorang terlibat dalam perdebatan ini. Biasanya pasangan kekasih yang berdebat karena hal ini, karena tuduhan perselingkuhan. Jadi salah satu menuduh terjadi perselingkuhan dengan penuh keyakinan, sedangkan yang dituduh merasa tidak pernah melakukan perselingkuhan tersebut.
3. Hanya pembelaan
Kadang pemahaman antara salah dan benar bagi pasangan kekasih itu tidak selalu sama. Banyak hal yang seharusnya dimaklumi karena kebenaran bisa dianggap sebagai kesalahan bagi salah satu pihak. Perdebatan karena hal ini biasanya memiliki tujuan untuk membuat diri tampak tidak salah. Kadang sebenarnya sudah merasa salah, tapi ketika dipahami lagi ternyata ada sisi kebenaran dari kesalahan tersebut. Akhirnya membela diri agar tidak tampak salah. Biasanya, argumen yang dikeluarkan bersifat menganggap wajar terhadap sesuatu yang tampak salah.
4. Mengungkapkan kekesalan
Sebenarnya tidak ingin berdebat. Tapi karena sudah menahan rasa kesal dan sepertinya perlu dikeluarkan, memilih berdebat dengan pasangan. Kata-kata yang dikeluarkan bersifat menyalahkan dan terkesan diulang-ulang terus-menerus. Tujuannya agar pasangan sadar dengan hal yang sudah menciptakan rasa kesal. Harapannya pasangan sadar diri dan kemudian bisa memperbaiki sikap agar penyebab munculnya kekesalan itu tidak kembali terulang lagi.
5. Alibi
Ada juga yang memilih berdebat hanya sebagai alibi. Mengangkat masalah lain agar masalah yang ditutupi tidak terungkap saat itu. Misalnya saja kekasih sudah melakukan perselingkuhan atau memiliki kedekatan dengan Orang lain. Kemudian mencari kesalahan untuk dijadikan bahan perdebatan. Dengan itu akhirnya masalah muncul dan masing-masing fokus pada kesalahan yang sudah terangkat menjadi bahan perdebatan. Untuk masalah yang ditutupi dan seharusnya terungkap, akhirnya sudah aman tersimpan.
Itulah tujuan sebenarnya saat kekasih memilih berdebat. Apapun tujuannya, sebaiknya tidak berakhir mengerikan. Harus bisa tetap mengontrol diri dan tidak mengambil keputusan berdasarkan emosi saja.