Berantem sama pacar memang tidak selalu terjadi secara langsung. Banyak juga pasangan yang memilih berantem melalui aplikasi chat atau pesan singkat. Kebanyakan hanya saling mendiamkan saat bertemu, dan berantem baru lanjut dengan cara jarak jauh. Terutama ABG yang sering begini, ketika bertemu saling diam kemudian berantem melalui aplikasi chat atau pesan singkat. Biasanya kalau yang sudah sering mengalami hal ini, bisa tahu kondisi-kondisi yang akan terjadi seperti contoh dibawah ini.
1. Benar-benar mengalihkan perhatian dari hal lain
Kalau sudah berantem jarak jauh, hal lain benar-benar bisa diabaikan. Pandangan akan fokus pada layar smartphone untuk memahami dan meladeni kalimat-kalimat yang dikirim pacar. Bahkan ketika menjadi pendengar dalam acara tertentu, seperti tidak fokus. Berantem jarak jauh memang bisa mengalihkan segalanya jika dituruti.
2. Keberanian tanpa batas
Kalau berantem jarak jauh, entah kenapa keberanian untuk mengungkapkan kata-kata itu sangat besar. Bisa dengan mudah mengungkapkan perasaan apapun termasuk kekesalan yang tadi sempat terpendam. Andai dipertemukan langsung, belum tentu bisa mengeluarkan kata-kata yang tadi diungkapkan. Karena disini juga bermain dengan ekspresi. Jika harus mengulangi berantem dengan berhadapan secara langsung, keberanian itu bisa saja berkurang bahkan tidak ada sama sekali.
3. Banyak kalimat yang menciptakan salah paham
Kita mengungkapkan dengan maksud baik, kadang Dia justru menanggapi dengan cara negatif. Apa yang Kita sampaikan, bisa saja menciptakan pemahaman yang berbeda. Kenyataan serta argumen yang kita sampaikan sudah dengan bahasa yang sebaik mungkin, namun Dia masih saja salah paham.
4. Pernah ada pihak yang kabur
Entah Kita atau Dia, pernah memilih diam atau kabur saat
berantem jarak jauh. Jika kita melakukan itu, Kita merasa benar karena sedang tidak ingin ribut. Tapi Dia sendiri berpikir Kita lari dari masalah, Dia merasa bahwa masalah perlu untuk diselesaikan secepatnya.
5. Pura-pura semuanya baik-baik saja meskipun masih ada kekesalan
Ketika sudah sampai tahap akhir dan keduanya sepakat berdamai, sebenarnya masih ada kekesalan dalam hati. Sehingga kalimat-kalimat yang digunakan memang tampak penuh dengan kedamaian, tapi masih ada perasaan yang mengganjal. Seolah keduanya sama-sama tahu sedang pura-pura tidak kesal. Tapi meski sama-sama tahu, tetap perlu untuk menutupi hal itu agar pertengkaran tidak terjadi lagi. Damai itu indah, bukan Rp 100.000.
6. Saling menantang
Ini jika sudah sampai pada level maksimal. Keduanya punya keberanian lebih untuk saling menantang. Lucunya tidak ada pihak yang langsung berani menjawab tantangan tersebut. Jika terjawab langsung, hubungan bisa berakhir jika itu merupakan tantangan untuk putus. Namun sering sekali itu menjadi akhir pertengkaran, kemudian saling mendiamkan dan setelah membutuhkan waktu cukup lama, akan ada proses perdamaian kembali.
Baca juga: Sering bertengkar tapi tetap sayang, kalian butuh 5 hal ini