Sudah beberapa hari lalu Kamu sama pacar janjian untuk jalan bareng. Tentunya Kamu akan merasa sangat senang, apalagi momen seperti itu untuk saat ini susah Kamu lakukan bersama pacar. Sudah jauh-jauh hari Kalian sepakat untuk jalan pada hari tertentu. Saat menunggu hari H tersebut Kamu sudah terbayang kebahagiaan yang Kamu rasakan. Bahkan Kamu rela mengatur waktu dan merubah jadwal harian Kamu. Kadang Kamu rela mengesampingkan aktivitas lain terlebih dahulu. Sempat membatalkan janji dengan teman, rekan, bahkan mungkin waktu untuk hal yang sangat penting. Itu dilakukan semata untuk bisa jalan sama pacar.
Karena sudah terlanjur berharap terlalu tinggi, Kamu sampai merasa gelisah karena menunggu hari tersebut. Merasa tidak sabar untuk segera bertemu hingga waktu berjalan seperti sangat lambat. Hingga akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tersebut hampir tiba. Tapi apa yang terjadi, sangat mengejutkan. Pacar tiba-tiba membatalkan janji. Lebih parahnya lagi alasan membatalkan janji tersebut karena hal sepele seperti karena cape, ngantuk, atau alasan lain yang sangat sederhana. Akan lebih menyakitkan lagi, jika diketahui fakta ternyata pacar pergi dengan Orang lain, teman atau sahabat misalnya. Jika mengalami keadaan ini, tentu Kamu akan merasakan perasaan-perasaan ini.
1. Kecewa berat
kecewa berat itu pasti, sebab Kamu sudah merencanakan ini sejak lama dan berharap akan benar-benar terjadi. Sudah rela mempersiapkan bahkan mengorbankan waktu untuk hal lain demi Dia. Tapi ujung-ujungnya dibatalkan begitu saja. Dia sepertinya tidak begitu memikirkan perasaan Kamu. Meski kecewa, tentu Kamu tidak bisa membuat keadaan berubah.
2. Hasrat ingin menyalahkan Dia
Tentu saja Kamu punya keinginan untuk membuatnya merasa bersalah. Sudah di bela-belain melalui semuanya dengan penuh harapan, seenaknya saja Dia membatalkan janji. Jika saja Dia mengalami posisi yang sama, mungkin juga tidak akan terima, bisa saja sampai marah hingga berhari-hari. Tapi namanya hasrat, belum tentu bisa Kamu ungkapkan. Dia sudah menang posisi, Dia yang memegang kendali. Sehingga Kamu hanya bisa berusaha sabar menghadapi perlakuannya yang menunjukkan sikap tidak berperasaan.
3. Keinginan untuk memberi tahu apa saja yang Kamu korbankan
Tentunya Kamu punya keinginan dan memang ada usaha untuk membuatnya tahu hal apa saja yang dikorbankan untuk memenuhi janji yang sudah kalian sepakati beberapa hari lalu. Dari merubah jadwal aktivitas, mengesampingkan hal penting lain, hingga membatalkan janji dengan teman untuk urusan yang tidak sepele. Kamu berusaha membuatnya tahu apa saja yang sudah Kamu lakukan untuk itu, tapi Dia seperti tidak peduli. Dia tidak ingin tahu banyak tentang hal itu, justru cenderung menyalahkan Kamu balik karena tidak bisa mengerti Dia.
4. Marah karena tahu fakta sebenarnya
Jika saja Dia lebih memilih pergi dengan orang lain baik itu teman atau sahabat, tentu Kamu akan sangat marah. Kamu berusaha menunjukkan kemarahan itu, tapi tetap saja Kamu yang tidak berkutik sendiri pada akhirnya. Karena posisi seperti ini, Kamu yang butuh dirinya. Kamu masih terlalu takut untuk marah sama Dia, karena itu justru akan menyulitkan dan menyiksa Kamu sendiri pada akhirnya. Maka Kamu hanya menunjukkan kemarahan dan pura-pura menerima alasan yang Dia berikan.
5. Merenungi nasib
Kamu mulai merenung kenapa semua ini harus terjadi. Seolah Dia tidak membutuhkan Kamu. Kamu yang seolah selalu mengejar dia. Kamu begitu takut tidak mendapatkan apa yang Kamu inginkan dari Dia. Saat merenung pun, Kamu tidak bisa membuat pikiran menjadi tenang. Ada beban sendiri atas dasar kekecewaan, kemarahan, dan juga sakit hati. Begitu mudahnya Dia mempermainkan perasaan Kamu. Marah memang, tapi tidak punya kuasa untuk memberikan hukuman terhadap Dia. Karena Dia tidak membutuhkan Kamu.
7. Kembali berharap
Kamu mulai berusaha memaafkan Dia dan berharap suatu saat nanti keinginan Kamu bisa terlaksana. Kamu mulai baik lagi sama Dia, menghadapi dengan sabar seperti apapun sikapnya, hanya untuk bisa jalan sama Dia suatu saat nanti. Hingga setiap hari Kamu akan merasakan harapan yang semakin besar terhadapnya. Sering sekali Kamu menyinggung, bahkan mengajak Dia untuk jalan bersama lagi. Dan setelahnya, alur akan kembali seperti awal lagi. Kadang Dia memberi Kamu kesempatan untuk jalan sama Dia, tapi sikapnya tidak seperti yang kamu inginkan. Dia tetap melakukan dengan sikap seolah terpaksa dan tidak ingin hal itu.
Untuk itu kamu tidak akan pernah merasakan ketenangan. Kamu hanya akan merasakan kegelisahan terus menerus. Dia tidak lagi bisa menghargai perasaan Kamu. Hingga akhirnya, Kamu perlu untuk membaca
5 Tipe Orang yang cintanya tidak pantas Kamu perjuangkan.