"Suntuk nih, bolos yuk cari makan" "Gak bisa, belum kerjain tugas" "Aku bayarin deh" "Ya udah, ayo"
Tugas setan Kita semua tahu, menggoda dan menyesatkan Manusia dengan segala bentuk keindahan dan kesenangan. Definisi umum adalah makhluk halus yang bertugas memberikan bisikan agar Kita melakukan hal-hal yang membuat Kita terjerumus pada hal-hal buruk.
Dalam kehidupan sehari-hari, Kita pun sering mendapati teman yang memiliki peran sama. Keberadaannya memberi peran terhadap kehidupan Kita. Teman seperti ini baik secara langsung atau tidak, mempengaruhi Kita untuk melakukan hal-hal yang sebaiknya tidak Kita lakukan. Secara langsung mengajak Kita untuk melakukan segala bentuk kesenangan sesaat. Secara tidak langsung kebiasaannya membuat Kita terpengaruh dan membangun pemikiran, apa yang Dia lakukan terasa menyenangkan jika Kita juga melakukan hal yang sama.
Keberadaan teman seperti ini, membuat Kita suka melakukan hal buruk, mementingkan kesenangan daripada masa depan, bahkan bisa membuat Kita menjadi pribadi yang suka dengan kebohongan. Bukan hanya sampai disitu, teman rasa setan juga bisa membuat Kita mengorbankan sesuatu yang berharga demi keseruan menjalani aktivitas dengannya.
Tidak terbantahkan, banyak dari Kita yang sudah terjebak dengan teman rasa setan. Dengannya membuat Kita suka melakukan kecurangan, kebohongan pada Orang Tua atau pasangan, hingga merusak diri hanya untuk mendapatkan kepuasan terhadap kesenangan sesaat.
Anehnya Kita justru merasa nyaman dengan teman seperti ini. Kita menganggap Dia adalah teman bahkan sahabat terbaik dalam hidup Kita. Dia membela Kita, bahkan ada kalanya berkorban sesuatu agar Kita bisa merasakan kesenangan yang sama seperti dirinya.
Padahal tanpa Kita sadari, terus bergaul dengannya hanya akan membuat Kita menganggap kebiasaan kebiasaan buruk menjadi terkesan wajar. Cenderung bangga dengan hal tersebut, hanya karena Teman mengakui kehebatan Kita jika sama-sama bisa melakukannya. Meskipun semua itu akhirnya bisa membuat Kita terjerumus.
Hanya sebagai contoh yang terkait hubungan, Kita sudah menemukan dan memiliki Pasangan yang tepat dan pasangan tersebut sangat baik untuk masa depan Kita. Tapi dengan teman seperti itu, Kita terdorong untuk mengikuti kebiasaan Dia yang merupakan sosok tidak setia pada satu pasangan. Opini berhasil tergiring, seolah punya banyak gandengan itu membanggakan. Dan Kita memang merasakan kesenangan didalamnya. Hingga akhirnya Kita lebih memilih untuk menciptakan kebohongan dengan pasangan, membiarkan pasangan sakit hati karena apa yang Kita lakukan, bahkan bisa membuat Kita terpengaruh dan menjadi tidak peduli dengan perasaan pasangan. Hingga akhirnya kesadaran itu muncul setelah semua terlambat dan Kita tidak punya kesempatan untuk memperbaikinya.
Contoh lain tentang masa depan Kita sendiri. Waktu yang seharusnya Kita gunakan untuk merintis masa depan, finansial yang seharusnya Kita atur untuk masa depan, Kita hambur-hamburkan dengan teman seperti itu. Meskipun secara langsung teman tidak ikut merasakannya, tapi ajakan dan peran teman membuat Kita kehilangan kedua hal itu untuk sesuatu yang tidak berguna. Hanya untuk menuruti hasrat pribadi yang tidak akan pernah ada puasnya. Kesadaran pun muncul, setelah semua terlambat.
Kita memang sulit untuk meninggalkan teman seperti ini, karena pengaruh dan kesenangan yang bisa Kita dapatkan karena berteman dengannya, membuat Kita ketergantungan. Diberikan saran oleh Mereka yang netral pun, Kita tidak bisa mendengarkan. Kita cenderung membela diri dan berusaha mencari pembenaran atas apa yang sudah terlanjur Kita lakukan. Apalagi ada kebanggaan pada kelompok tertentu bahkan kesenangan yang Kita rasakan karena kondisi tersebut.
Ditambah lagi kenyamanan yang Kita rasakan karena berteman dengannya, membuat Kita sulit untuk berusaha menjauhi. Berteman dengan sosok yang bisa membawa Kita pada kebaikan pun bukan pilihan yang Kita anggap bagus, sebab terasa membosankan.
Kita memang tidak bisa menjauhi teman rasa setan seperti ini secara total. Tapi andai saja Kita tahu dampaknya bagi masa depan Kita, tentu Kita bisa mengambil keputusan. Jika Kita memang ingin memperbaiki diri untuk masa depan yang lebih baik, cukup mengenal jangan terlalu dekat. Yang paling penting tidak mudah terpengaruh oleh ajakan menyesatkan meskipun terbalut dengan berbagai bentuk kesenangan.
Kita hanya punya dua pilihan, tetap menikmati punya teman rasa setan hingga suatu saat sadar ketika Kita kehilangan kesempatan berharga, atau perlahan tidak mengikuti segala bentuk kesenangan yang ditawarkan karena beraktivitas bersamanya. Fokus pada masa depan, jangan sampai suatu saat nanti Kita menyesal hanya karena terlalu banyak menuruti kesenangan bersama teman seperti itu. Sebab tidak menutup kemungkinan, pengaruh itu akan terus Kita bawa meskipun sudah tidak lagi beraktivitas dengannya. Pikirkanlah.