Bagi pemilik mobil yang terbiasa memperbaiki mobil di bengkel pinggiran pasti paham dan pernah merasakan, ketika mobil ditangani pemilik bengkel itu lebih merasa tenang daripada ditangani oleh karyawan.
Apalagi jika karyawan yang menangani tampak masih magang atau terlihat muda. Ada saja rasa was-was ketika sekedar mengawasinya. Tapi berbeda jika penanganan langsung oleh Owner, rasanya ditinggal pun pikiran tetap tenang.
Kira-kira apa alasan yang membuat kita seperti itu?. Kira-kira inilah alasan yang membuat kita lebih tenang ketika mobil ditangani langsung oleh pemilik bengkel daripada karyawannya.
5 Alasan Pemilik Mobil Lebih Tenang Ditangani Pemilik Bengkel Daripada Karyawan
1. Pemilik biasanya lebih memiliki pengalaman
Kebanyakan pemilik bengkel memulai usaha jasa perbaikan mobil dari 0, biasanya ditangani sendiri karena memang sudah memiliki basic sebagai mekanik. Sehingga setelah bengkel mulai ramai dan tidak bisa ditangani, baru rekrut karyawan. Mulai dari sini terlihat perbedaannya.
Karyawan tidak selalu memiliki pengalaman banyak. Bahkan rekrut karyawan pun kadang tidak memiliki basic otomotif sama sekali. Mulai dari membantu cuci baut, pekerjaan mudah, baru kemudian diajari yang lebih sulit.
Kalaupun rekrut karyawan yang sudah memiliki pengalaman mekanik, tetap saja kualitas pengerjaan tidak lebih baik dari bosnya. Pemikiran seperti ini pasti muncul dalam pikiran, karena memang logis dan pada kenyataan, kebanyakan seperti itu.
2. Karena nama besar bengkel biasanya berasal dari nama pemilik
Nama besar bengkel yang berasal dari pemilik, biasanya menjadi terkenal karena penanganan dari pemilik bengkel itu sendiri. Sehingga pelanggan semakin banyak dari waktu ke waktu.
Namun karena tenaga tidak mampu mengimbangi banyaknya pelanggan yang semakin bertambah, baru rekrut karyawan. Seperti sebelumnya, tentu saja karyawan tidak akan bisa melakukan penanganan sama seperti pemilik yang sudah memiliki nama besar.
3. Pemilik cenderung berusaha menjaga kepuasan pelanggan sedangkan karyawan yang penting kerja
Perbedaan pemilik dengan karyawan itu bisa terlihat jelas ketika sudah capai jam tutup. Pemilik tetap bisa melayani dengan baik demi kepuasan pelanggan, sedangkan karyawan sudah setengah hati sebab sudah waktunya pulang.
Itu baru contoh satu kejadian saja. Padahal ada banyak hal yang membuat pola pikir karyawan dengan pemilik itu berbeda-beda. Dan kebanyakan, dimana-mana pemilik lebih berusaha mengerti apa yang membuat pemilik mobil merasa senang.
4. Kalau ada apa-apa, pemilik lebih berpotensi mampu mengganti daripada karyawan
Namanya manusia, kepercayaan kurang terhadap orang lain itu wajar. Sama seperti ketika kita memperbaiki mobil di bengkel pinggiran. Jika saja ada kegagalan dalam perbaikan dan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah, pemilik mobil bisa menuntut bengkel.
Kalau yang menangani pemilik, potensi mampu mengganti bisa lebih besar. Sedangkan karyawan, kebanyakan dianggap tidak mampu apalagi perangkat yang beresiko rusak harganya sangat mahal.
5. Pemilik bengkel biasanya lebih bertanggung jawab dan mengerjakan dengan hati-hati
Pemilik bengkel memang demi menjaga kepuasan pelanggan, bisa sabar dan lebih telaten dalam memperbaiki mobil. Sehingga resiko terjadi kesalahan akan menjadi lebih kecil. Karyawan memang bisa juga seperti itu, tapi rasa tidak percaya pasti lebih besar. Makanya kalau dipegang pemilik bengkel, kebanyakan akan merasa lebih tenang.
Baca juga: 9 Tanda Mobil Kamu Salah Memilih Bengkel