Pada mobil manual yang memiliki kapasitas mesin besar, kita merasa bahwa gigi 1 torsinya juga terlalu besar. Sehingga jika keadaan memungkinkan, kita lebih suka memulai menjalankan mobil dengan gigi 2 saja. Sebab dengan langsung di gigi 2, mobil juga berhasil jalan dengan baik pada akhirnya.
Tapi kebiasaan semacam itu bisa memberi dampak yang buruk. Seperti kita ketahui, ada masa transisi sebelum sistem kopling benar-benar terhubung. Yaitu ketika kampas kopling dalam keadaan selip saat pedal kopling belum benar-benar diangkat sepenuhnya.
Dalam keadaan itu kampas kopling akan mengalami gesekan yang lebih lama jika kita memulai dari gigi 2. Misalnya saja kita butuh waktu 2 detik baru pedal kopling benar-benar diangkat jika memulai dari gigi 1. Tapi jika kita memulai dari gigi 2, waktu yang dibutuhkan jauh lebih lama.
Kita harus memposisikan setengah kopling lebih lama sampai tenaga tersalurkan sesuai kebutuhan. Dengan begitu, memulai menjalankan mobil dari gigi 2, hanya akan membuat kampas kopling dalam keadaan selip lebih lama.
Tentu saja, kampas kopling akan lebih cepat habis jika kita keseringan memulai dari gigi 2. Untuk itu, sesuai standar pabrik, meski kita bisa memulai dari gigi 2, lebih baik tetap usahakan selalu memulai dari gigi satu setelah sebelumnya dari posisi berhenti.
Baca juga: 5 'Penderitaan' Yang Hanya Dipahami Pengguna Mobil Transmisi Manual