Bagi yang tinggal di lingkungan penuh dengan TKW yang merantau ke luar negeri, pasti banyak melihat fenomena para TKW yang setelah pulang, tidak butuh waktu lama kembali seperti dulu lagi. Kondisinya tidak berbeda jauh dengan dulu sebelum jadi TKW. Beberapa ada yang memiliki wujud hasil dari merantau ke luar negeri, namun banyak juga yang tidak ada sisa sama sekali. Seolah-olah uang yang mereka dapatkan selama ini, menguap tanpa sisa. Padahal nominal yang mereka dapatkan sebenarnya cukup lumayan banyak. Biasanya sih, ini penyebab banyak TKW kembali "miskin" setelah pulang dari luar negeri.
10 Penyebab Banyak TKW Kembali Miskin Setelah Pulang Indonesia
1. Uang kiriman dihabiskan untuk hal konsumtif
Selama kerja di luar negeri, hampir semua TKW mengirim uang ke kampung halaman untuk keluarga dalam kurun waktu tertentu. Kiriman tersebut habis untuk kebutuhan bahkan keinginan yang sifatnya konsumtif. Yang tentu saja uang yang dikirimkan kebanyakan habis untuk hal-hal yang tidak produktif. Salah satunya untuk bangun rumah, dimana rumah tersebut tidak memberikan passive income. Itu tidak salah tapi memang akan membuat uang yang dikirim tidak bisa berkembang.
2. Banyak benalu dari pihak keluarga sendiri bahkan kerabat jauh
Jangan salah, orang yang ke luar negeri untuk kerja, jika berasal dari keluarga biasa saja cenderung memunculkan banyak benalu. Ada saja cara untuk membuat TKW kirim uang untuk para benalu ini. Entah itu dengan cara menjual kisah sedih, keadaan darurat, bahkan ada yang menggunakan alibi meminjam. Jika TKW terkait menjadi orang yang tidak enakan, tentu saja para benalu akan banyak memanfaatkan dan jumlahnya makin bertambah.
3. Hutang tidak kembali oleh beberapa orang di kampung halaman
Seperti sebelumnya, baik itu anggota keluarga, kerabat, tetangga, teman, bahkan orang yang sekedar kenal pun akan berusaha meminjam uang. Sayangnya setelah dipinjami uang itu tidak pernah dikembalikan. Seolah-olah uang gratis dari para TKW yang sudah berbaik hati membantu.
4. Gaya hidup berlebihan di perantauan
Ada juga yang memang suka foya-foya di perantauan. Kalau karena alasan ini, juga tidak salah. Kalau menurut penulis ini lebih baik daripada dipinjam tapi tidak dikembalikan.
5. Tertipu buaya darat
Banyak juga TKW yang tertipu buaya darat. Janji akan diajak hidup bersama, dinikahi, dan lain sebagainya hingga rela memberikan banyak uang pada buaya darat. Ujung-ujungnya malah kena tipu.
6. Terjadinya praktek korupsi di lingkup keluarga
Biasanya sih, hal ini terjadi ketika kiriman ditujukan untuk hal-hal menyangkut masalah dari TKW itu sendiri. Entah biaya ini dan itu, bangun rumah, hingga pembelian aset tanah dan sebagainya. Pada prakteknya orang yang diberi kepercayaan melakukan tindak pidana korupsi. Tentu saja ini mudah dilakukan karena tidak adanya pengawasan yang mendetail.
7. Mempercayakan usaha pada orang yang salah
Ada juga TKW yang ada niat usaha di kampung. Tapi orang yang diberikan kepercayaan ternyata tidak amanah. Seperti adanya kecurangan hingga kurang niat dalam menjalankan usaha hingga akhirnya bangkrut.
8. Uangnya habis oleh Suami sendiri
Ada satu kisah dimana TKW kerja sedangkan suami ada di rumah. Kiriman lancar terus tapi suami foya-foya jalan terus. Setelah pulang baru ketahuan uang habis oleh suami sendiri.
9. Tujuan jadi TKW, memang untuk bayar hutang
Jangan dikira orang yang jadi TKW memulai dari nol. Banyak juga yang memulai dari minus. Sehingga selama jadi TKW hanya cukup untuk bayar hutang saja. Maka ketika hutang lunas, tinggal hidup apa adanya. Bahkan ada juga yang kontrak sudah habis dan pulang, hutang belum selesai juga.
10. Uang sisa habis untuk biaya hidup setelah di kampung
Kebanyakan saat pulang kampung uang masih cukup banyak. Hanya saja ketika sudah di kampung halaman, biaya hidup di cover uang sisa tersebut. Besar pasak daripada tiang, otomatis setelahnya habis dan kembali ke setelan awal.
Baca juga: Kisah Pilu TKW, Merantau Lama Uang Dihabiskan Kakak Tidak Bertanggung Jawab