Sebagai pemilik rumah tentu kita punya keinginan untuk membangun rumah dengan efisien dan efektif. Tidak terlalu banyak mengeluarkan uang atau setidaknya anggaran yang kita keluarkan sesuai dengan hasil yang didapatkan.
Sebagai pengingat agar hati-hati, inilah bentuk kecurangan yang biasanya ada dalam proyek bangunan.
Kecurangan dalam proyek bangunan
1. Penipuan kuantitas material
Pemesanan semen yang dibutuhkan misalkan 25 sak. Tapi ada oknum yang mengakali dengan hanya mendatangkan 23 sak tapi dalam nota masih tetap tertulis 25 sak. Biasanya bentuk kecurangan ini dengan mengakali nota dan cap toko bangunan. Bisa dengan meminta nota kosong atau membuat nota duplikat untuk diserahkan sebagai laporan nantinya. Jika Owner atau pimpinan tidak melakukan pengecekan langsung, tentu saja hal ini sangat mudah dilakukan.
2. Pengolahann material jauh dibawah standar
Sebagai contoh perbandingan semen dan pasir seharusnya 1:7 tapi diakali dengan perbandingan 1:9. Tentu saja ini akan menghemat banyak sekali material dalam sebuah bangunan. Dengan cara ini tentu saja pihak yang nakal akan sangat diuntungkan. Atau penggunaan besi sebagai tulang beton, hanya menggunakan besi satu pada bagian tengah sementara pada bagian pinggir tetap 4 sesuai standar.
3. Sunat gaji kuli oleh mandor secara diam-diam
Pengajuan gaji yang diberikan kepada atasan atau Owner, misalnya 150 untuk tukang. Tapi praktek dilapangan hanya diberikan 80 atau 100 ribu saja. Untuk satu orang pekerja bisa untung sampai 50 ribu. Bisa dibayangkan jika jumlah pekerja yang gajinya dipotong ada 10 orang, tentu saja itu sangat menggiurkan.
4. Banyak istirahat saat tidak diawasi
Kecurangan ini biasanya dilakukan oleh pekerja lapangan. Sama saja dengan korupsi waktu karena saat tidak diawasi bekerja seenaknya sendiri. Banyak istirahat untuk merokok atau sekedar ngobrol. Sehingga akan ada pihak yang harus membayar tidak sesuai dengan pekerjaan yang didapatkan.
5. Daftar absen yang dimanipulasi
Dalam sebuah proyek bangunan, tidak semua akan terus hadir untuk bekerja. Ada saatnya beberapa orang mengambil libur secara bergantian. Saat itulah bisa dimanfaatkan untuk melakukan kecurangan. Pihak yang tidak hadir tetap ditulis masuk sehingga gaji dari atasan atau Owner tetap ada. Tapi untuk pekerja yang libur, tetap dianggap tidak hadir.
6. Pencurian bahan material
Kalau ini sudah jelas-jelas tindakan pencurian. Biasanya ada kerja sama untuk mengambil material yang bisa dijual kembali. Yang paling sering adalah semen karena paling mudah untuk dijual kembali.
Artikel ini tidak ada maksud untuk menyimpulkan semua pekerja bangunan seperti itu. Hanya saja sebagai pengingat agar kita sebagai pengguna jasa bangunan bisa lebih hati-hati.
Baca juga: 10 Tips Mencari Tukang Bangunan Agar Efektif Dan Efisien Dalam Bangun Rumah