Membeli mobil bekas memang tidak asal dapat begitu saja. Karena bukan faktor keberuntungan, tapi ketelitian yang harus diperhatikan agar tidak merasa 'tertipu'. Meskipun harga murah, beberapa mobil tidak layak untuk dibeli.
Karena umumnya setelah dibeli, mobil akan mengalami banyak masalah hingga menciptakan penyesalan sudah membelinya.
Tentunya bagi yang awam atau pertama kali beli mobil, hal-hal berikut ini jarang dipikirkan. Untuk itu inilah tanda mobil bekas tidak layak beli meskipun harga murah.
10 Tanda Mobil Tidak Layak Beli Meski Harganya Murah
1. Terdapat beberapa kerusakan kecil yang kata penjual cuma habis sedikit jika diperbaiki
Kerusakan yang terlihat kecil dan kata penjual bisa diperbaiki hanya dengan beberapa puluh ribu atau ratusan ribu biasanya justru merupakan kerusakan yang besar.
Karena perbaikan sebelumnya tidak membuahkan hasil dan masih menyisakan cacat pada bagian tersebut. Atau kadang kerusakan itu sudah diperbaiki beberapa kali tapi tidak pernah berhasil sempurna.
Sehingga untuk meyakinkan pembeli, penjual menggunakan kata manis tersebut. Padahal bisa saja setelah mobil dipakai beberapa saat, kerusakan itu akan semakin parah bahkan membutuhkan biaya perbaikan jutaan rupiah.
2. Interior bau apek
Interior bau apek tandanya mobil bekas terendam air. Apalagi jika berada pada daerah pantai, tentu saja itu sangat buruk jika mobil dibeli. Kecuali memang sudah paham dan sadar akan konsekuensi nantinya.
3. Terdapat beberapa keropos pada bagian kolong
Kalau ini sudah jelas, bukan maksud meremehkan. Tapi kebanyakan pengguna mobil paling malas memperbaiki bagian satu ini. Karena untuk melakukan perbaikan, tidak butuh waktu sebentar. Karena bengkel spesialis las kolong mobil, kebanyakan memiliki antrian yang padat.
4. Mobil brebet atau stasioner terlalu tinggi
Mobil brebet bagi orang yang berniat menjual mobil, pasti akan diperbaiki lebih dulu. Tapi kalau dijual dalam keadaan itu saja, artinya ada kerusakan parah pada bagian tertentu, misalnya pengatur udara yang harganya bisa sangat mahal.
Atau jika stasioner terlalu tinggi, artinya juga bisa memiliki masalah yang sama. Meski tidak brebet tapi stasioner tinggi menunjukkan masalah serius jika rpm di setting normal.
5. Radiator terlhat keruh
Ini yang fatal dan mending langsung mundur saja. Penulis sendiri pernah memiliki pengalaman yang sama. Radiator keruh dan memang punya niat untuk langsung diperbaiki setelah dibayar.
Penjual berani garansi mobil bisa dibawa sampai bengkel, namun baru berjalan beberapa km, mobil sudah overheat dimana jarum suhu sengaja di setting tidak normal. Akhirnya mobil dikembalikan lagi pada penjual.
Sebab radiator merupakan komponen vital yang harus selalu dalam kondisi baik. Jika tidak, bisa-bisa mobil malah akhirnya jebol.
6. Saat stick pengukur oli dicabut dalam keadaan mesin menyala, ada asap
Artinya mesin sudah mengalami kebocoran. Meskipun asap yang keluar sedikit, sebaiknya tidak usdah dibeli saja. Itu sudah cukup menunjukkan wajib turun mesin jika nekad membelinya.
7. Las titik bawaan pabrik sudah tidak ada
Las titik bawaan pabrik yang cekung seukuran kamera hp pada bagian mobil sudah tidak ada, artinya mobil bekas tabrakan. Jelas saja keseimbangan kurang dan mobil sudah tidak presisi. Yang tentu bukan hanya kenyamanan, tapi keamanan juga harus dikorbankan.
8. Kalaupun tidak keropos, ada tambalan pada bagian kolong
Pada bagian kolong tidak ada keropos, tapi ada plat yang digunakan untuk menambal. Artinya mobil memang sudah keropos. Setidaknya ada garis las pada bagian tertentu yang menunjukkan pernah ditambal.
9. Jika ac dinyalakan rpm drop terlalu banyak
Biasanya kalau mobil seperti ini ada dua kemungkinan. Kemungkinan pertama stasioner dibikin tinggi agar mesin tidak getar ketika ac dinyalakan. Kedua stasioner normal tapi saat ac menyalah rpm drop terlalu banyak.
Sebenarnya secara umum, perbaikan ini bisa dilakukan. Tapi bisa saja penjual sudah pernah melakukan perbaikan tapi gagal pada akhirnya, sebab komponen idle up dan yang terkait dengan itu belum diketahui total kerusakannya.
Baca juga: Pahami Sebelum Beli Mobil, Inilah Urutan Warna Yang Awet Dan Tidak Mudah Belang
10. Lantai tidak rata
Meski terlihat tidak keropos dan tidak ada tambalan, rantai tidak rata juga menunjukkan lantai sudah dalam keadaan lunak. Karat yang menjadi penyebabnya, sudah menyebar sehingga beberapa lantai mengalami pergeseran ketika diinjak.