• Madjongke.com
  • Kontak
  • Facebook

Madjongke

Bacaan Santai Kehidupan Sehari-hari

  • Beranda
  • Cinta
  • Kehidupan
  • Kesetiaan
  • Wanita/Cewek
  • Cowok/Pria
  • Kendaraan
  • Lainnya
    • Kata-kata
    • Travel
    • Berita
    • Komik
    • Suami
    • Mertua
    • Resep Masakan
    • Anak
    • Kisah nyata
    • Mantan
    • Lain-lain
Beranda » kehidupan » Warisan Bikin Permusuhan, Ini 7 Cara Bijak Menyikapi Agar Lebih Adem

Warisan Bikin Permusuhan, Ini 7 Cara Bijak Menyikapi Agar Lebih Adem

Hubungan dengan saudara itu bisa rusak hanya karena warisan. Ini merupakan masalah yang sensitif dan tidak jarang memberi pengaruh buruk terhadap cara pandang antar saudara.

Meskipun dalam banyak hal lain bisa dikatakan baik, kadang hanya karena warisan memicu sentimen yang tidak perlu.

Bahkan hal ini bisa menjadi beban pikiran berkepanjangan, yang tentu saja akan mempengaruhi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, perlu pemahaman seperti ini agar suasana dan pikiran menjadi adem.

Penanaman pikiran agar warisan tidak memicu permusuhan antar saudara


rebutan warisanIlustrasi debat rebutan warisan


1. Meyakinkan pada diri sendiri, bahwa sejak awal memang tidak memilikinya

Jangan lagi menerjemahkan mentah-metah bahwa warisan adalah hak seutuhnya, seolah kita harus mendapatkan sesuai porsi yang diinginkan. Kita harus mulai berpikir bahwa sebelumnya kita tidak punya, tidak memiliki, dan semua itu hanya diberi.

Artinya kita pantas bersyukur karena diberi tanpa harus membandingkan persentase dengan saudara yang lain. Masih mending diberi daripada tidak sama sekali. Akan lebih baik jika seluruh anggota keluarga sama-sama menanamkan pemikiran seperti ini.

2. Lihat mereka yang harta sudah lebih dulu dihabiskan orang tuanya, atau malah tidak punya sejak awal

Kalau masih ada yang bisa dibagi dengan saudara lain, itu jelas lebih baik berapapun yang didapat. Bandingkan mereka yang sudah sejak awal, harta dihabiskan orang tua. Atau mereka yang sejak awal tidak memiliki apa-apa.

Ada banyak sekali orang yang memiliki orang tua tanpa banyak harta untuk diberikan pada anak. Bekerja semata-mata hanya untuk makan hari ini dan besok belum terpikir lagi.

3. Akan lebih baik jika pikiran difokuskan untuk mendapatkan yang lebih dari semua itu

Menjadi beban pikiran hanya untuk 'meminta hak lebih' yang berasal dari pikiran sendiri itu rugi besar. Berapa sih selisih yang kita anggap penting itu?. Paling juga tidak seberapa jika dilihat dari hasil produktif yang bisa kita manfaatkan.

Akan lebih baik jika pikiran kita fokuskan pada pengembangan diri. Yakin kok kalau kita serius, kita bisa mendapatkan lebih dari yang kita anggap sebagai 'hak' kita.

4. Ingat juga rejeki sudah diatur

Kenapa harus berpikir rugi jika mendapatkan lebih sedikit. Bukankah itu sudah menjadi rejeki kita yang harus disyukuri. Rejeki sudah diatur bung, kalau memang kapasitas kita cuma segitu, tentunya kita tidak akan mendapatkan lebih.

Anggap saja total rejeki kita dibagikan dengan berbagai cara yang salah satunya adalah warisan, selebihnya kita bisa cari sendiri.

5. Kalaupun kita merasa mendapatkan hak lebih besar, tidak memberi pengaruh banyak pada kehidupan

Lagi-lagi berapa banyak sih pengaruh pada kehidupan kita dengan kelebihan yang kita inginkan. Porsi makan masih sama, penghasilan masih sama, kalaupun itu merupakan usaha juga tidak memberi pengaruh besar. Tidak sebanding dengan permusuhan yang tercipta jika dibandingkan dengan kelebihan yang kita dapat.

6. Dan tentu belum tentu kita akan bisa menikmati semuanya

Lihat contoh yang sudah ada, sudah berapa banyak orang berbuat kecurangan, serakah, bahkan berbuat tidak baik hanya untuk mendapatkan keinginannya. Tapi setelah itu tidak bisa menikmati karena lebih dulu sakit atau meninggal dunia.

Apalagi warisan yang tidak memberi hasil produktif, tentunya akan rugi jika kita mengorbankan keluarga demi sesuatu yang tidak begitu menguntungkan dari cara pandang netral.

7. Mungkin kalau percaya, ingat hukum karma

Orang serakah baru mendapatkan hasil kemudian tertimpa musibah, rejeki seret, bahkan ada yang meninggal dunia. Atau apa saja yang intinya terkait dengan keserakahan yang diperbuat sendiri.

Jangan sampai kita menjadi seperti itu hanya karena selisih yang tidak seberapa. Mending mengalah dan akhirnya mendapatkan balasan berlipat-lipat dari cara yang berbeda.

Baca juga: Zaman Berubah, Alasan Orang Desa Jadi Idaman Untuk Menikah

Rohmad Nur Hidayat, Kamis, 16 Desember 2021

Bagikan

#kehidupan #Terbaru
Artikel Terkait
Lebih baru
Lebih lama
Beranda

10 Terpopuler

  • Cerita Cinta Terlarang Dengan Istri Orang (Nyata)
    ....Suaminya merantau untuk bekerja sehingga kami dengan leluasa menjalin hubungan. Dia begitu baik dan sangat dewasa hingga membuat aku ben...
  • Kisah Cinta Terlarang Om Dan Keponakan (Nyata)
    Kisah ini benar-benar dialami Oleh teman Madjongke.com sendiri. Sebut saja namanya Ida, Ida merupakan Wanita dari Kota A dan punya Paman (ad...
  • 12 Kalimat Pengganti Untuk Tanya 'Sudah Punya Pacar Belum?'
    Dengan teman satu aktivitas saja kadang kamu tidak bisa mengetahui secara pasti dia punya pacar atau tidak, apalagi dengan orang yang belum...
  • 5 Cara Menentukan Nominal Komisi Makelar Mobil, Jika Dia Tidak Menentukan Tarif Pasti
    Tarif suka rela karena makelar memiliki rasa sungkan atau sudah menganggap kita paham nominal yang akan diberikan. Namun kadang kita berpiki...
  • 10 Arti Kata Hmm Dari Wanita Saat Chat, Kamu Yang Mana?
    Penggunaan kata hmm sebenarnya digunakan untuk menunjukkan kondisi sedang berpikir. Seharusnya setelah menggunakan kata itu ada kalimat teru...
  • Asal Usul Sejarah Panggilan Om dan Tante, Banyak Yang Salah Kaprah?
    Asal Usul Panggilan Om dan Tante? Lagi cari artikel yang membahas tentang itu yah? Pas banget nih! Artikel kali ini akan membahas secara khu...
  • 5 Alasan Mobil Atau Motor Plat B Bekas Lebih Murah
    Sudah menjadi pemahaman orang daerah bahwa motor atau mobil plat B memiliki harga jual kembali yang lebih murah. Maka banyak sekali orang d...
  • 20 Kata-kata Sedih Anak Tiri Kurang Kasih Sayang
    Saat awal-awal menjadi anak tiri, oleh orang tua tiri masih terkesan disayangi, diperhatikan, dan seolah menjadi prioritas utama. Tapi seir...
  • 5 Tipe Kenek Pekerja Bangunan (Asisten Tukang), Nomor 4 Bikin Tuan Rumah Untung
    Asisten Tukang bangunan atau biasa disebut Kenek, merupakan profesi pekerja bangunan yang memiliki tugas untuk melayani Tukang bangunan. Seb...
  • Tambal Ban Panggilan 24 Jam Salatiga 6285-8783-080-27 (Motor)
    Tidak perlu mendorong motor untuk mencari bengkel tambal ban di wilayah Salatiga. Kini hadir jasa tambal ban 24 jam untuk Kota Salatiga. ...
Beranda | Tentang | Kontak | Privacy Policy | Syarat Dan Ketentuan | Sitemap
Copyright © 2012-2025 Madjongke - All Rights Reserved
Powered by Blogger