Selain sebagai Penulis, Saya juga suka melakukan pekerjaan sampingan seperti
jasa teman travelling,
supir, hingga pekerjaan lain yang menurut Saya menyenangkan. Dari pekerjaan itulah Saya sering mendapatkan pengalaman unik yang salah satunya akan Saya ceritakan disini.
Kisah itu bermula ketika Saya mendapatkan pekerjaan menjadi teman travelling. Tugas Saya hanya menemani dan sesekali menggantikan mengemudi mobil yang Kami bawa. Klien merupakan Wanita single yang statusnya masih pelajar. Jelas saja masih jauh usianya dibawah Saya. Mungkin terpaut 5 tahunan. Tidak ada yang aneh dalam perjalanan Kami, Kami bercerita dengan penuh canda tawa. Seperti layaknya teman yang sudah tampak akrab. Bercerita tentang banyak hal tapi lebih fokus kepada kehidupan pribadi Klien.
Hingga akhirnya Saya tahu, klien merupakan Wanita dengan kepribadian introvert. Kalau dari ceritanya, sepertinya sudah level akut. Singkat cerita Kami melakukan perjalanan lintas provinsi untuk menuju salah satu pantai. Dalam perjalanan tersebut sesekali Saya ditawari untuk melakukan hal yang jelas tidak Saya inginkan. Saya ditawari untuk merenggut keperawanan klien dengan iming-iming bayaran tambahan.
Dengan segala cara Saya menolak penawaran tersebut dengan berbagai alasan. Jujur saja Saya sempat emosi ketika didesak untuk menuruti permintaan itu. Meskipun tidak Saya tunjukkan, Saya hanya menyampaikan alasan-alasan untuk menegaskan bahwa Saya tidak bisa menuruti permintaan tersebut. Bahkan beberapa kali Saya memberikan alasan lain agar lebih meyakinkan.
Bagaimana mungkin Saya melakukan hal itu, padahal Saya sendiri punya pacar dan dengan pacar sendiri pun tidak pernah sekalipun melakukan hal tersebut. Belum lagi pikiran tentang kemungkinan semua resiko yang tidak bisa Saya pastikan. Mungkin saja ada rencana lain dibalik permintaan tersebut.
Hingga akhirnya Kami sampai pada tempat tujuan pada jam 12 malam, melihat situasi, dan akhirnya menyewa tenda. Jujur Saya sangat mengantuk dan ingin tidur. Tapi daripada tidur satu tenda dengan klien lebih baik Saya tidak tidur dengan alasan tidak ngantuk dan sekedar jaga-jaga.
Dalam pikiran Saya, mungkin klien menyimpan kekecewaan. Tapi Saya alihkan hal itu dengan aktivitas menyenangkan pada pagi harinya. Main pasir, bermain dengan ombak, dan lain sebagainya termasuk foto-foto. Dan setelahnya, Saya bebas tanpa harus melakukan hal buruk yang diinginkan oleh klien.
Hanya sebagai pelajaran saja, Kita tidak seharusnya tergoda untuk melakukan hal yang terkesan menyenangkan. Karena banyak kemungkinan resiko yang akan Kita hadapi setelah itu. Bisa saja itu adalah awal yang akan membuat Kita terjerumus pada kehidupan buruk untuk kedepannya.
Baca juga: Mantan Istriku, Aku Rawat Anakmu Meski Dia Bukan Anakku